KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN TABALONG DALAM OTONOMI DAERAH

Main Article Content

Muzdalifah Muzdalifah

Abstract

The objective of this research is to analyze financial capacity of the district Tabalong the indicators measure financial capacity are the independency ratio and the index of financial capacity that used by Bappenas. The financial secondary data is used during 2002-2011. The results show that the average ratio of independence 6,58 % under 25 % in relationship pattern instructive which means that still depends on the central government same with the result of average for the ability of the financial index 0,51 which means that district tabalong since the regional autonomy has not yet able to the treasury.


Keywords: financial capacity, independency ratio.

Article Details

How to Cite
Muzdalifah, M. (2013). KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN TABALONG DALAM OTONOMI DAERAH. Dinamika Ekonomi: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 6(1), 10. Retrieved from https://stienas-ypb.ac.id/jurnal/index.php/jdeb/article/view/1
Section
Articles

References

Bappenas. 2003. “Peta Kemampuan Keuangan Propinsi dalam Era Otonomi Daerah, Belanja Pembangunan, Tinjauan atas Kinerja PAD, dan Upaya yang dilakukan Daerah”. Direktorat Pengembangan Otonomi Daerah, Jakarta.

Permendagri. 2006. “Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah”. Kemendagri, Jakarta.

Permendagri,2007. “Perubahan atas Permendagri no. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah”. Kemendagri, Jakarta.

Halim, Abdul, dkk., 2007. “ Seri Bunga Rampai Pengelolaan Keuangan Daerah”. UPP STIM YKPN, Jogyakarta.

Halim, Abdul, 2007. “ Akuntansi Keuangan Daerah”. Salemba Empat, Jakarta.

UU NO. 32 TAHUN 2004, 2012. “PEMERINTAH DAERAH”. LAKSANA, Jogjakarta.

UU NO. 33 TAHUN 2004, 2012. “Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah”. LAKSANA, Jogjakarta.

PP NO. 58 TAHUN 2005, 2006. “Pengelolaan Keuangan Daerah”. CV. CITRA UTAMA, Jakarta.

Mahmudi. 2009. “Manajemen Keuangan Daerah”. ERLANGGA, Jakarta.

PP NO. 71 TAHUN 2010, 2011. “Standar Akuntansi Pemerintahan”, FOKUSMEDIA, Bandung.